Tanda penyakit kista gigi atau istilah lainnya dental cyst yaitu munculnya kantong berisi cairan. Letaknya ada di sekitar gigi serta gusi. Seringkali penyakit satu ini tidak menimbulkan gejala dan baru akan diketahui sesudah dilakukan pemeriksaan.
Pemeriksaannya berupa foto rontgen pada bagian susunan gigi serta tulang rahang. Agar lebih paham tentang gejala, penyebab serta cara mengobati penyakit satu ini, Anda dapat menyimak uraian berikut.
Inilah Gejala Terjadinya Kista Gigi
Penyakit ini memang jarang memiliki gejala dan tumbuh secara bertahap dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya, keluhan baru akan muncul saat ukuran kistanya sudah 2 cm atau lebih. Inilah beberapa gejala umum terjadinya penyakit kista gigi yang penting untuk diwaspadai:
- Gigi dalam kondisi berlubang, terasa sensitif dan mengalami pergeseran.
- Area terdampak terasa nyeri.
- Dari gusi keluar cairan bernanah.
- Area terdampak bagian gusinya mengalami bengkak.
- Munculnya benjolan pada gusi yang seharunya ditumbuhi taring atau geraham.
- Terjadinya benjolan pada gusi warna kebiruan. Gejala ini terjadi pada anak-anak yang baru saja mengalami pertumbuhan gigi susu.
- Celah baru terbentuk di antara gigi.
- Wajah mengalami mati rasa akibat saraf tertekan.
Bila diperhatikan, gejalanya mirip dengan abses. Tapi, sebenarnya, keduanya memiliki keadaan berbeda. Pada abses, rasa sakitnya terasa intens dan diikuti dengan gejala lainnya. Seperti demam, kelelahan, bau mulut, rasa anyir serta pembengkakan gusi.
Selain itu, rasa sakitnya bisa menjalar ke bagian lainnya, seperti telinga, rahang dan leher. Sedangkan penyakit kista gigi tidak selalu menyebabkan terjadinya infeksi, bahkan bisa sama sekali tidak bergejala. Pertumbuhannya dalam hitungan waktu bulanan atau tahunan.
Beberapa Penyebab Penyakit Kista Gigi Penting Dipahami
Secara umum, dental cyst yang terbentuk hanyalah satu. Tapi, ada beberapa kondisi kemunculannya lebih dari satu. Ada berbagai penyebab mengapa dental cyst itu bisa muncul yang penting dipahami, diantaranya.
- Adanya faktor genetik, contohnya seperti sindrom Gorlin. Tapi, penyebab satu ini jarang terjadi.
- Terjadinya impaksi atau gigi tertinggal dalam gusi.
- Infeksi gigi yang tidak segera diobati. Hal ini membuat bagian jaringannya membusuk serta mati.
- Pertumbuhannya mengalami kelainan, seperti posisi tumbuhnya miring di dalam gusi.
- Mengalami kegagalan sesudah melakukan perawatan pada bagian saluran akar gigi.
Bisa berbeda-beda penyebab penyakit kista gigi antara penderita satu dengan lainnya. Bila Anda mengalami, datang saja ke dokter ahli yang memang sudah berpengalaman di bidangnya agar langsung diperiksa apa penyebabnya.
Dokter nantinya akan membantu mendiagnosis kondisi Anda melalui pemeriksaan fisik serta tes penunjang. Untuk kasus tertentu yang ukurannya sudah besar, biasanya dokter sudah mengetahui jenis kistanya hanya lewat pemeriksaan fisik saja.
Tapi, agar tidak salah diagnosa, umumnya dokter melakukan berbagai pemeriksaan lainnya. Seperti CT scan, foto panoramik atau MRI. Tujuan dari dilakukannya berbagai pemeriksaan tersebut adalah agar mendapatkan hasil akurat.
Berbagai Cara Mengobati Kista Gigi Belum Banyak Diketahui
Alangkah baiknya bila bisa mencegah terjadinya penyakit kista gigi. Tapi, bila sudah terlanjut mengalami, sebaiknya segera obati agar tidak semakin parah. Berikut ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit ini tapi belum banyak orang mengetahuinya, antara lain:
-
Mengonsumsi Obat-obatan
Kista berukuran sangat kecil bisa hilang dengan sendirinya hanya melalui upaya mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter. Biasanya obatnya berjenis anti biotik dan anti inflamasi. Obat anti inflamasi berperan penting dalam upaya mengatasi peradangan.
Sedangkan obat anti biotik berfungsi melawan bakteri penyebab terhadinya infeksi pada rongga mulut. Pada cara pengobatan penyakit kista gigi satu ini memang tidak perlu perawatan medis. Tapi, agar ukuran kistanya tidak bertambah besar, perlu konsultasi serta perawatan secara rutin.
-
Melakukan Operasi
Cara pengobatan kedua adalah melakukan prosedur operasi. Cara ini dilakukan pada kondisi ketika ukuran kistanya sudah cukup besar dan tidak bisa sembuh hanya dengan pemberian obat-obatan saja.
Prosedur operasi tidak hanya sekadar mengangkat kista, melainkan juga bertujuan memperbaiki jaringan yang terganggu serta mencegah timbulnya penyakit kista gigi pada area lainnya. Sebab, dikhawatirkan bila tidak segera diangkat, kistanya menyebar ke bagian lainnya.
Terdapat dua metode operasi yang bisa dipakai untuk merawat penyakit ini, yaitu enukleasi dan marsupialisasi. Enukleasi bertujuan menghilangkan secara keseluruhan lapisan kista. Metode ini bisa dilakukan pada kista ukuran kecil dan sedang yang mudah dipisahkan dari perlekatan tulang.
Metode kedua adalah marsupialisasi yang dilakukan dengan cara memotong bagian lapisan kista serta mengeluarkan isinya. Metode ini akan membuat tekaan di dalam rongga kista hilang. Jadi, kistanya bisa menyusut dan penyebaran dapat dihentikan.
Penyakit ini memang bisa diobati, tapi agar tidak sampai mengalami, sebaiknya Anda berupaya mencegahnya. Caranya yaitu rawat seluruh bagian dalam mulut dan jaga kebersihannya. Mencegah terjadinya penyakit kista gigi jauh lebih baik dibandingkan mengobatinya.