Ditemukannya jasad balita dengan kondisi wajah dilakban sungguh mengiris hati para orang tua! apa saja fakta dari kasus pembunuhan di Lebak? Simak berikut ini.
Sedang viral kasus pembunuhan di Lebak, Banten, ditemukan jasad seorang balita inisial APH dengan kondisi wajah dilakban. Dikabarkan pihak polisi sudah menangkap pelaku dari penculikan serta pembunuhan bayi berusia lima tahun tersebut.
Diduga jumlah pelakunya sebanyak lima orang. Penemuan APH ada di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak pada hari Kamis (19/9/2024) pagi. Balita tersebut adalah salah satu warga dari Kelurahan Ciwedus, Cilegon.
Fakta Kasus Pembunuhan di Lebak, Balita dengan Wajah Dilakban
Kasus penemuan mayat balita di Pantai Cihara dengan wajah dilakban warna hitam yang membuat geger warga setempat memiliki sejumlah fakta. Inilah sederetan fakta kasus penculikan serta pembunuhan APH yang ditemukan oleh pihak penyidik kepolisian:
1. Wajah Korban Dilakban supaya Tidak Menimbulkan Bau
Pada kasus pembunuhan di Lebak satu ini, korban sudah menjalani proses otopsi di rumah sakit Bhayangkara. Hasil dari pemeriksaan tersebut menunjukkan bahwa ditemukan adanya luka atau lebam pada bagian kaki, perut serta tangan.
Untuk bagian wajahnya sendiri dilakban supaya tidak memunculkan bau. Karena masih dalam proses penyelidikan, belum dapat disimpulkan bahwa itu adalah pembunuhan. Tapi memang sudah ada indikasi adanya pembunuhan berdasarkan proses otopsi.
2. Hilang Ketika Bermain Handphone
Ipda Sutrisno, Kanit Krimun Satreskrim Polres Lebak mengatakan bahwa laporan korban hilang sudah sejak hari Selasa (17/9/2024). Sesuai dengan laporan akhir, korban hilang ketika sedang bermain handphone di dalam rumah.
Pada kasus pembunuhan di Lebak ini, APH ditemukan memakai pakaian warna biru gambar kartun daisy duck bertuliskan Littlepoint. Dan penemuan mayatnya berada pada kondisi tergeletak di batu.
3. Pelaku Terduga Saling Kenal
Sesuai dengan keterangan yang diterima sementara, ada sejumlah lima pelaku terlibat dalam kasus ini. Diduga seluruh pelaku saling mengenal dan ada kemungkinan satu keluarga. Mengenai hal ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Untuk dugaan pelaku saling mengenal ini diungkapkan oleh AKBP Kemas Indra Natanegara, Kapolres Cilegon Polda Banten. Sejumlah tiga pelaku terduga diamankan oleh pihak kepolisian.
Sedangkan dua lainnya masih dalam proses pencarian. Polisi terus melakukan penggalian informasi lebih mendalam terhadap tiga pelaku terduga kasus pembunuhan di Lebak pada seorang balita tersebut.
4. Keluarga Memperoleh Ancaman Pembunuhan
Keluarga APH sebelum kejadian penculikan serta pembunuhan ini terjadi sempat memperoleh ancaman dan teror dari orang asing tidak dikenal. Teror tersebut dikirimkan lewat pesan WA sejumlah empat kali.
Terkait hal ini diungkapkan oleh ibu dari korban. Ancaman terjadi satu bulan lalu. Dugaan pihak kepolisian adalah ancaman tersebut berhubungan dengan pekerjaan dari ibu korban sebagai penjual barang yang sistem pembayarannya adalah kredit.
5. Diduga Motif Kasus Akibat Utang
Setiap kasus pembunuhan yang terjadi selalu memiliki motif dan latar belakang. Kemas mengungkapkan bahwa sekarang ini pihak penyidik masih mendalami apa motif sebenarnya dari kasus pembunuhan di Lebak terhadap balita bernama APH.
Motif sementaranya adalah adanya utang. Hal ini karena sang ibu dari APH bekerja sebagai penjual barang yang dapat dihutang. Untuk memastikan dugaan motif ini, akan dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada.
6. Keluarga Sudah Sempat Lapor Polisi
Sebelum kasus pembunuhan di Lebak ini terjadi, ternyata keluarga sudah sempat lapor polisi. Pihak keluarga, yaitu ibu dan ayah korban sudah sempat melaporkan kepada polisi adanya ancaman pembunuhan.
Tapi, pada kala itu, pihak kepolisian belum menindak lebih lanjut. Kepolisian hanya memberikan saran agar mereka melakukan pelaporan lagi bila memperoleh ancaman atau menemukan ada orang mencurigakan di area sekitar rumah dan tempat kerja.
Bila memang ternyata menemukan orang mencurigakan, baik itu di rumah maupun kantor tempat kerjanya, bisa memfotokannya, kemudian melaporkan lagi. Nahasnya, ternyata ancaman tersebut benar-benar terjadi satu bulan kemudian pada anak mereka.
7. Korban Meninggal Sudah Dua Hari
Untuk sementara, hasil otopsi dari tim forensik RS Bhayangkara Polda Banten terhadap kasus pembunuhan di Lebak APH yang kondisi wajahnya dilakban pada hari Kamis (19/9/2024) telah meninggal selama dua hari lalu.
Hasil pemeriksaan lainnya dari tim forensik yaitu adanya luka lebam pada bagian sekujur tubuh korban. Luka lebam tersebut menunjukkan bahwa korban telah mengalami kekerasan akibat benda tumpul sebelum akhirnya tewas.
Pada hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya luka tanda bekas terjadinya kekerasan seksual pada bagian tubuh korban. Jadi, tidak ada indikasi adanya pemerkosaan sebelum balita tersebut dibunuh.
Saat sudah ditemukan, kondisi korban mengalami luka lebam pada tangan bagian kiri. Selain tangan, juga bagian perut serta kaki. Sedangkan bagian mulut, hidung serta telinga ditutup menggunakan lakban agar tidak menimbulkan bau.
Beberapa fakta tersebut masih berada dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Jadi, belum bisa disimpulkan secara pasti apa motif sebenarnya para pelaku dan bagaimana kronologi mendetail kasus pembunuhan di Lebak pada seorang balita inisial APH ini.