Perlu Anda ketahui bahwa terdapat jenis-jenis oli mobil yang berbeda dengan karakteristiknya masing-masing. Oli sendiri merupakan salah satu komponen vital dari mobil karena bisa meminimalisir gesekan antara komponen lainnya.
Terdapat juga fungsi lagi di beberapa bagian, seperti untuk pencegah karah, pendingin, sampai untuk menjaga suara mesin. Sehingga jika Anda memiliki kendaraan roda empat, sangat penting untuk mengetahui mengenai cairan satu ini.
Berikut Jenis-jenis Oli Mobil
Sebagai pemilik dari sebuah kendaraan, tentu jangan sampai hanya tahu cara memakaikan tanpa tahu cara merawatnya. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana perawatan terhadap oli, sebaiknya kenali jenis-jenisnya terlebih dahulu berikut ini :
-
Mesin
Tipe yang pertama adalah untuk mesin dimana bisanya selalu diingatkan agar diganti. Fungsinya juga sangat penting, yaitu saat mesin dihidupkan cairan oli akan masuk pada sela-sela mesin penggerak sebagai pelumas.
Lampu indikator yang menyala di speedometer adalah untuk mengenai tipe satu ini saja bukan tipe lainnya. Agar bisa bekerja secara optimal, maka penggantian setidaknya harus dilakukan ketika mobil sudah melalui 5.000-10.000 km atau enam bulan sekali.
-
Sintetis
Daftar jenis-jenis oli mobil berikutnya merupakan salah satu tipe dari tipe di atas. Biasanya jenis ini terbuat dari bahan baku PAO (Polualphaolefin) atau hidrokarbon buatan. Pemilihan PAO adalah karena memiliki struktur paling serupa dengan hidrokarbon oli mineral.
Nilai volatilitasnya relatif rendah karena struktur PAO lebih terkendali. Adapun untuk hasilnya, emisi knalpot jadi lebih berkurang serta titik nyala meningkat. Contoh dari tipe ini adalah TMO 0W-20SN Full Synthetic.
-
Transmisi
Daftar jenis-jenis oli mobil selanjutnya adalah yang ditujukan untuk transmisi atau dengan kata lain menjadi pelumas pada sistem transmisi. Dengan adanya transmission oil, proses pergantian gigi dapat dilakukan dengan halus dan mudah.
Transmission oil bekerja menjadi pelumas gear dan bearing pada sistem transmisi manual. Sedangkan pada transmisi otomatis, cairan tersebut bekerja pada bagian torque serta clutch.
Selain itu, transmission oil untuk tipe manual lebih kental dari otomatis. Untuk pergantiannya sebaiknya setelah kendaraan roda empat Anda mencapai jarak tempuh 10.000 km. -
Rem atau Minyak Rem
Selain komponen-komponen di atas, jenis-jenis oli mobil juga digunakan pada rem atau minyak rem. Fungsinya adalah untuk membantu sistem kerja pengereman menjadi lebih lancar. Selain itu, tugasnya juga sebagai penyalur dalam sistem hidrolik.
Penggantian sebaiknya dilakukan ketika sudah mencapai jarak tempuh 30.000 km. Atau jika cairan sudah berubah warna dan konsistensinya berubah maka cepat-cepat juga lakukan penggantian. Jangan membuka-tutup tangki terlalu sering agar kotoran tidak masuk.
-
Gardan
Fungsi utama dari tipe satu ini adalah sebagai pelumas kontak gigi gardan. Pinion gear juga akan terlindungi agar tidak bersinggungan langsung dengan bearing. Sedangkan penggantiannya disarankan ketika sudah menempuh jarak 10.000 km.
-
Power Steering
Jenis-jenis oli mobil berikutnya adalah yang ditujukan pada power steering. Fungsinya adalah agar saat dikemudikan, setir mobil akan terasa ringan ketika diputar. Tidak seperti mobil keluaran lama yang cenderung keras kemudinya.
Sistem power steering bisa bekerja jika ada olinya, sehingga perannya memang sebagai pelumas pompa serta meringankan putaran kemudi. Sebaiknya ganti tipe ini setiap menempuh jarak 40.000 km sekali.
-
Transfer
Dan terakhir ada tipe transfer yang umumnya dipakai pada kendaraan dengan sistem AWD (al-wheel drive) atau 4WD (four-wheel drive). Adapun tugasnya merupakan sebagai pelindung chain serta bearing.
Jika cairan satu ini tidak ada, maka gigi akan sulit berputar sehingga kendaraan roda empat Anda terasa berat dikemudikannya. Penggantiannya sama dengan power steering yaitu 40.000 km sekali.
Cara Merawat Oli Pada Mobil
Setelah mengetahui tentang jenis-jenis oli mobil, selanjutnya Anda juga perlu tahu bagaimana merawat cairan tersebut. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan :
- Lakukan pemeriksaan level secara teratur agar selalu berada level yang tepat. Jika level terlalu rendah maka bisa menyebabkan gesekan komponen berlebih sehingga mesin dapat menjadi korbannya.
- Menggantinya secara teratur sesuai anjuran produsen karena jika menunda padahal kondisi sudah kotor dapat membahayakan mesin.
- Memilih jenis yang sesuai agar tidak terjadi masalah karena tidak cocok
- Pastikan selalu memeriksa bagian filternya secara teratur atau bahkan diganti jika perlu. Karena jika filternya kotor, pengaliran cairan ke mesin juga menjadi tidak baik.
- Jangan sampai terlambat untuk melakukan penggantian karena walaupun masih bisa bertahan, menundanya bisa menyebabkan masalah.
- Selalu perhatikan suhu mesin dan jangan memaksanya bekerja terlalu berat dalam waktu lama. Jika mesin terlalu panas maka oli bisa menjadi encer dan kinerjanya pun berkurang.
Tentunya harus dipelajari dengan baik agar seiring berjalannya waktu jadi lebih memahaminya. Jika Anda masih awam dalam dunia otomotif maka informasi mengenai jenis-jenis oli mobil dan cara merawatnya bisa sangat membantu.